Jumat, 21 Februari 2014

Lelaki di ujung Samudera



Ini cerita laki-laki
Bersampan kayu dari batang kenari
Ada nama ayah di semang kiri
Ada ibu membasuh air mata di semang kanan

Ini cerita laki-laki
Berlayar tinggalkan laut Halmahera
Di ujung samudera angin datang, ombak datang
Ribuan hari dituntun matahari

Kekasih di ujung Halmahera tak lagi kentara
Sampan telah menusuk jantung samudera

jangan kembali oh laki-laki
Sebelum menuntaskan cerita lelaki di ujung samudera
Asmat| 07 Desember 2013
*Terinspirasi dari puisi Rudi Fofid ”Sampan Itu untuk Faris Bobero. Puisi ini telah hilang bersama jatuhnya Hanphone saya di laut saat perjalanan bersampan long Boat dari Agast menuju Mumugu Batas Batu.

Sahabat Muridku


Sahabat muridku
Aku tak tahu lagi harus menyayikan lagu apa
Lagu kemerdekaan ataukah lagu duka untuk kita

Sahabat muridku
Aku tak tahu lagi menjelaskan perubahan lajunya kerajaan di kota terang
Mari kita pahami gelap malam
Mungkin dia akan menjawab bahwa setelah rembulan padam pagi akan kembali
Itu cerita massa depan?

Sahabat muridku
Mari kita berandai, seperti kita bisa menenun hujan jadikan lembaran kain untuk seragam jiwa
Supaya kita slalu berhati damai, sejuk, dan bahagia

Sahabat muridku
Mari kita bertanya pada alam sang guru yang hampir padam.
Agats, Asmat| 04 Desember 2013

Malam Masih Yatim Piatu



Setapak demi setapak kau lalui
Selasar ke selasar kau hinggapi

Di bawah kaki gunung Gamalama
Di depan gedung mewah
Di sana, di tengah hutan rimba raya
Engkau milik siapa?

Malam masih yatim piatu
Kurang ajar itu sang waktu
Begitu cacimu setiap malam menggerutu

Jangan tanyakan siapa-siapa di dalam gedung mewah
Mereka tidak punya telinga bahkan mata untuk melihatmu
Menari, bunyikan tifa, menggongong gelap kini tidak cukup untuk mengembalikan cerita tanah
Tanah kuasa milik siapa…

Malam masih yatim piatu
Tanpa ayah tanpa ibu oh pertiwiku

                batas batu| Senin 16 Desember 2013

SOKOLA-SEKOLAH




Sekolah tidak harus memakai seragam
Sekolah tidak harus punya buku punya pena
Ber-sokola tidak perlu memakai gedung mewah

Di sini, di kampung kita ini
Memangkur sagu, menjala ikan mencari makanan adalah mata pelajaran kita

sungai, kebun, pepohonan dedaunan itu rumah kita
dan alam ini pun menjadi guru kita
guru seribu cerita

sokola tidak perlu seragam
sokola tidak selalu ada buku ada pena
sokola tidak di gedung mewah
sekolah dan sokola dan… sekolah
adalah kebebasan kita berkarya, hidup , dan berguna

batas batu, Asmat, Papua| Selasa 10 Desember 2013